Diduga Cemburu, Kakek Tusuk Cucu, Anak, dan Dirinya Sendiri

Diduga Cemburu, Kakek Tusuk Cucu, Anak, dan Dirinya Sendiri

Penulis : Imanuel More | Senin, 4 Maret 2013 | 23:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang kakek di Pademangan, Jakarta Utara, tega menusukkan pisau ke anak dan cucunya. Kakek tersebut kemudian mencoba bunuh diri dengan cara yang sama.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (3/3/2013) pagi di rumah tersangka berinisial TTK (56) di Jalan Budi Mulia, Pademangan. Tindakan itu diduga dilatarbelakangi kecemburuan tersangka terhadap istrinya, TLF (55).

"Tersangka diketahui telah menikam cucunya, F (2), dan kemudian menusuk tangan anaknya, KT (14), diduga karena cemburu kepada istrinya," kata Kepala Polsek Metro Pademangan Komisaris Susatyo Purnomo, Senin (4/3/2013).

Tidak berhenti di situ, TTK lantas menghujamkan pisau yang sama ke perutnya. Akibat perbuatan tersebut, TTK beserta ketiga korban terpaksa dilarikan ke RS Husada, Mangga Besar, Jakarta Barat. Cucu tersangka dilaporkan berada dalam kondisi kritis. "Diduga karena cemburu melihat istrinya ngobrol dengan pria lain," kata Susatyo.

Ia mengatakan, sehari sebelum kejadian, TTK terlibat cekcok dengan istrinya. Pertengkaran terjadi setelah TTK melihat istrinya mengobrol akrab dengan pria yang tidak dikenalinya. Pertengkaran suami-istri itu kembali terulang beberapa saat sebelum penusukan dilakukan TTK. Tersangka diduga meluapkan amarahnya dengan menghujamkan pisau pada kedua korban.

Petugas telah meminta keterangan beberapa saksi, termasuk istri korban. Namun, keterangan lengkap dari tersangka belum bisa diperoleh lantaran dia masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Anda sedang membaca artikel tentang

Diduga Cemburu, Kakek Tusuk Cucu, Anak, dan Dirinya Sendiri

Dengan url

http://manchesterunitedsuporter.blogspot.com/2013/03/diduga-cemburu-kakek-tusuk-cucu-anak.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Diduga Cemburu, Kakek Tusuk Cucu, Anak, dan Dirinya Sendiri

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Diduga Cemburu, Kakek Tusuk Cucu, Anak, dan Dirinya Sendiri

sebagai sumbernya