JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) meraup laba bersih di kuartal I-2013 sebesar Rp 1 triliun, naik 12 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 900 miliar. Kenaikan laba bersih disebabkan karena melonjaknya kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Presiden Direktur Bank Danamon Henry Ho mengatakan, kenaikan laba di periode ini memang dibayangi inflasi yang meninggi, meski perekonomian domestik tetap tumbuh stabil. "Pada kuartal pertama ini memang pertumbuhan industri cenderung melamban karena faktor musiman. Namun kami masih bisa mencatatkan kinerja yang positif," kata Henry saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
Henry menjelaskan, pendapatan bunga bersih perseroan naik 10 persen dari Rp 3,019 triliun menjadi Rp 3,334 triliun. Sementara pendapatan non bunga naik 9 persen dari Rp 1,029 triliun menjadi Rp 1,122 triliun. Pendapatan usaha naik 10 persen dari Rp 4,048 triliun menjadi Rp 4,456 triliun, sedangkan biaya operasi naik 14 persen dari Rp 2,032 triliun menjadi Rp 2,308 triliun.
Dari sisi kredit mencatatkan kenaikan 11 persen dari Rp 105,5 triliun menjadi Rp 117,4 triliun. Kredit ke segmen UKM naik 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 18,6 triliun, dan kredit ke segmen komersial naik 23 persen menjadi Rp 12,6 triliun, serta kredit untuk UMKM tumbuh sebesar 18 persen menjadi Rp 38 triliun.
"Kredit UMKM mengontribusikan sekitar 32 persen dari total kredit Danamon," tambahnya.
Direktur dan Chief Financial Officer Danamon Vera Eve Lim menambahkan, sektor otomotif terutama industri sepeda motor, masih terkena dampak dari peraturan down payment dan fidusia. Dengan kondisi demikian, pada periode ini, kredit yang disalurkan Adira Finance tumbuh 6 persen dibandingkan kuartal pertama tahun 2012 menjadi Rp 45 triliun.
Dalam hal pendanaan, Danamon menbukukan pertumbuhan pada layanan giro dan tabungan (CASA), yang tumbuh sebesar 15 persen menjadi Rp 41,8 triliun. Giro tumbuh sebesar 22 persen menjadi Rp 15,9 triliun dan tabungan tumbuh sebesar 12 persen menjadi Rp 25,9 triliun.
Sementara itu, deposito turun 11 persen menjadi Rp 47,2 triliun. Pertumbuhan pada CASA dan penurunan pada deposito merupakan bagian dari strategi pendanaan untuk mengurangi dana mahal.
"Selain itu, biaya dana turun menjadi 4,4 persen dari 5,1 persen pada kuartal pertama tahun 2012," tambah Vera.
Di sisi rasio, Bank Danamon mencatatkan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) konsolidasi naik dari 19,1 persen menjadi 20,1 persen, rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio) naik menjadi 103,5 persen dari 98,6 persen.
Sementara itu, rasio kredit terhadap total pendanaan, yang memperhitungkan dana jangka panjang, berada pada posisi 89,4 persen pada akhir Maret 2013 dibandingkan 87,5 persen pada periode yang sama tahun lalu. Danamon berencana untuk mempertahankan 30 persen dividend payout ratio dengan syarat mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2013.
Anda sedang membaca artikel tentang
Kredit UMKM Melonjak, Danamon Raup Laba Rp 1 Triliun
Dengan url
http://manchesterunitedsuporter.blogspot.com/2013/04/kredit-umkm-melonjak-danamon-raup-laba.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kredit UMKM Melonjak, Danamon Raup Laba Rp 1 Triliun
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kredit UMKM Melonjak, Danamon Raup Laba Rp 1 Triliun
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment