Presiden: Polri, Singkirkan Premanisme dari Jalanan

Written By Unknown on Thursday, April 4, 2013 | 10:26 AM


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan peristiwa pembunuhan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta harus dijadikan pelajaran penting bagi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian.


Kepada Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Presiden SBY memerintahkan agar jajaran Kepolisian kedepannya bisa bertindak tegas dalam menyingkirkan segala aksi premanisme dan semua bentuk organisasi kriminal.


Jalan-jalan dan tempat umum, kata Presiden, harus bersih dari semua bentuk premanisme yang mengancam harta benda dan nyawa masyarakat. Warga harus merasa aman di manapun dan di semua waktu.


Hal itu dikatakan Staf Khusus Presiden bidang Politik Daniel Sparingga di Jakarta, Kamis ( 4/4/2013 ), menyikapi hasil penyelidikan sementara yang dilakukan tim investigasi TNI Angkatan Darat terkait penyerangan Lapas Cebongan.


"Ini saatnya untuk menegaskan kembali komitmen kita kepada rule of law, kepada tegaknya hukum di negeri ini," kata Daniel mengutip pernyataan Presiden SBY.


Kepada para komandan TNI, Presiden berharap agar tidak ada lagi personel TNI yang melanggar hukum karena menganggap dirinya berada di atas hukum. Presiden SBY juga memerintahkan agar setiap komandan di semua jajaran TNI bertanggung jawab penuh dalam memastikan setiap prajurit TNI memelihara disiplin dan kehormatan korps TNI.


Pembinaan para prajurit TNI, perintah Presiden, harus terus dilakukan. Komandan peleton hingga komandan batalion harus secara langsung mengenal baik anggotanya. "Moral prajurit harus dipelihara," kata Daniel mengutip pernyataan Presiden.


Presiden SBY menyambut baik pencapaian tim investigasi TNI AD. Presiden terus mendorong transparansi dalam proses penyelidikan dan penyidikan agar semua yang bertanggungjawab dan terlibat langsung mendapat hukuman yang setimpal. Pasalnya, tidak ada orang yang kebal hukum.


Seperti diberitakan, NI AD mengakui para pelaku penyerangan Lapas Cebongan adalah oknum Grup II Komando Pasukan Khusus Kartasura, Jawa Tengah. Penyerbuan itu melibatkan 11 anggota Kopassus, dengan satu orang berperan sebagai eksekutor.


Mereka membawa enam pucuk senjata api, yaitu tiga senjata AK-47, 2 pucuk AK-47 replika, dan 1 pucuk pistol SIG Sauer replika. Senjata serbu otomatis  AK-47 dibawa dari markas pelatihan di Gunung Lawu.


Penyerangan itu disebut berlatarbelakang jiwa korsa yang kuat terkait pembunuhan Serka Santoso di Hugo's Cafe. Empat tersangka pembunuhan Santoso yang kemudian ditembak mati, yakni Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan Yohanes Juan Manbait.












Anda sedang membaca artikel tentang

Presiden: Polri, Singkirkan Premanisme dari Jalanan

Dengan url

http://manchesterunitedsuporter.blogspot.com/2013/04/presiden-polri-singkirkan-premanisme.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Presiden: Polri, Singkirkan Premanisme dari Jalanan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Presiden: Polri, Singkirkan Premanisme dari Jalanan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger